MEDAN – PW Al Washliyah Sumut, melalui Lembaga Kominfo, melaksanakan Pelatihan Jurnalistik Digital di Raz Hotel Jalan Dr Mansur Medan, Sabtu (8/10/2022).
Pelatihan dibuka langsung oleh Ketua PW Al Washliyah Sumut, Dedi Iskandar Batubara, dan diikuti puluhan peserta yang melibatkan utusan dari PD dan Organ Bagian.
Dalam arahannya, Dedi Iskandar Batubara mengutarakan tentang pentingnya peran strategis Lembaga Kominfo PW Al Washliyah. Menurut Dedi, Kominfo merupakan muara informasi sebelum disebarkan ke masyarakat.
“Kalau informasi itu diibaratkan air, maka perjalanannya dari gunung turun menyisir lembah, muaranya itu di Kominfo. Pintunya di Kominfo. Disaring dulu di lembaga ini sebelum dibuang ke laut,” ujarnya.
Dijelaskan Dedi, lebih daripada itu, lembaga Kominfo sebuah kebutuhan yang harus ikut di dalam Al Washliyah.
“Kita mesti ikut era digitalisasi dan kemajuan teknologi yang begitu pesat hari ini. Itu menuntut kita semua, semua organisasi untuk kemasyarakatan islam termasuk dintaranya Al Washliyah itu harus mempersiapkan ini, untuk punya lembaga informasi dan komunikasi yang bisa menyebarkan informasi kepada banyak orang diluar sana. Sehingga masyarakat luas tau, siapa kita,” ujar Dedi.
Dedi memberikan contoh pada acara pelantikan di salah satu daerah beberapa waktu lalu. Saat Al Washliyah mau pelantikan, di dalam benak bupati setempat saat itu, Al Washliyah merupakan suatu organisasi yang radikal, garis keras.
Anggapan itu timbul, karena bupati belum menerima secara utuh informasi soal Al Washliyah. Dedi agak merasa kesal dengan dirinya sendiri, karena masih ada proses transformasi informasi tentang Al Washliyah yang belum dipahami oleh tokoh-tokoh di Sumatera Utara.
“Berarti ada yang salah sama saya. Berarti saya sebagai pimpinan di Sumatera Utara ini, belum mampu memberikan akses informasi yang banyak kepada khalayak ramai,” ujarnya.
Sambil berkelakar, Dedi mengatakan, berarti besok kalau masih ada tokoh-tokoh yang masih sama pikirannya kalau Al Washliyah lembaga radikal, garis keras tidak bisa diajak bicara, sangat tertutup dan tidak bisa membuka ruang diskusi dan lain sebagainya bukan lagi kesalahannya.
“Saya bisa salahkan Susilo sebagai Ketua Lembaga Kominfo Sumut. Kenapa Kominfo gak bisa membuka ruang orang untuk mencari informasi sebanyak mungkin tentang Al Washliyah. Ini penting,” senyum Dedi.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kominfo, Susilo, berharap agar semua peserta pelatihan benar-benar mampu menyerap ilmu yang disampaikan oleh narasumber.
Utusan PD yang hadir sebagai peserta masing-masing Kota Sibolga, Batubara, Simalungun, Deliserdang, Tanjungbalai, Asahan, Tapanuli Selatan (Tapsel), Labuhanbatu dan Labuhanbatu Utara (Labura).
Sedangkan utusan Organ Bagian masing-masing Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH), MD, MK, ADC, APA, ME, MP, LPTQ, GPA dan ISARAH. (red)