MEDAN – Anggota DPRD Medan, Muhammad Afri Rizki Lubis SM MIP, berharap Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Penanggulangan Pemadam Kebakaran (P2K) yang baru berdiri di Kecamatan Medan Tuntungan, mampu bekerja optimal menangani kebakaran, demi mengurangi keresahan warga bila terjadinya kebakaran di daerah tersebut, mengingat jauhnya lokasi mobil pemadam kebakaran (damkar).
Hal ini dikatakan M Afri Rizki Lubis saat dialog dengan warga dalam Sosialisasi Perda No 2 Tahun 2018 tentang Penanggulangan Bencana Alam yang berlangsung di Lapangan Jalan Bunga Pariama Lingkungan 5, Kelurahan Baru Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan, Minggu (24/07/22).
Dari aspirasi warga yang disampaikan, terungkap bahwa sebelum adanya UPT, kendala utama ketika terjadi bencana kebakaran, harus menunggu bantuan damkar dari Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Melalui sosialisasi ini, warga diharapkan lebih antisipasi menghadapi bencana yang datang. Tak seorangpun yang berharap bencana terjadi. Namun bisa datang kapan saja. Lebih antisipasi menghadapi bencana, akan mengurangi dampak yang dialami,” paparnya.
Selain bencana kebakaran, Sekretaris Komisi IV DPRD Medan ini mengajak warga lebih peduli terhadap sekitarnya, khususnya terkait parit dan drainase. Karena sampah yang dibiarkan menumpuk di parit, drainase, bisa mengakibatkan terjadinya bencana banjir.
“Parit, drainase bukanlah tempat pembuangan sampah. Membiarkan sampah menumpuk di parit, hanya akan mengundang bencana banjir,” ungkap legislator muda Fraksi Golkar DPRD Kota Medan ini.
Sementara itu, perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, M Yamin Daulay, menyampaikan ada tiga tahapan Penanggulanan Bencana yang dilaksanakan oleh BPBD, yakni Pra Bencana, Darurat Bencana dan Pasca Bencana.
“Tahap pertama, Pra Bencana, termasuk yakni memberikan edukasi kepada masyarakat, seperti kegiatan sosialisasi hari ini. Kemudian, memperhatikan kondisi lingkungan dan menyampaikan informasi terkait langkah-langkah menghadapi bencana,” terangnya.
Sedangkan kedua yakni Tanggap Darurat, memberikan bantuan dan pertolongan kepada korban banjir, longsor, gempa bumi serta mendirikan tenda. Tak hanya itu, BPBD juga turut mengevakuasi kecelakaan transportasi.
“Dan tahapan ketiga, yakni Pasca Bencana. Meliputi upaya-upaya rehabilitasi, pemulihan kembali trauma warga akibat kejadian tersebut. Termasuk juga rekonstruksi lokasi bencana, menjadi salah satu fokus BPBD,” tambahnya.
Yamin menghimbau warga, untuk menumbuhkan sikap kepedulian terhadap sekitar dan kesadaran untuk menolong. Karena sikap seperti itu sangat dibutuhkan saat bencana terjadi.
Senada dengan itu, Lurah Baru Ladang Bambu, Yus Gemala menyatakan bahwa perangkat kelurahan selalu siaga dengan permasalahan warga termasuk bila terjadi bencana seperti kebakaran atau bencana alam lainnya langsung turun ke lapangan serta berkordinasi dengan dinas terkait. (Red)