YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mendukung penguatan pendanaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Dukungan itu disampaikan Haedar pada Selasa (25/2/2025) di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, ketika menerima kunjungan dari BTPN Syariah. Muhammadiyah telah lama berharap Indonesia memiliki skema komprehensif untuk format pemberdayaan UMKM.
Haedar memandang, saat ini pendanaan untuk pelaku UMKM dari dunia perbankan masih tergolong minimalis. Oleh karena itu dibutuhkan skema komprehensif dan kebijakan progresif supaya UMKM Indonesia bisa naik kelas.
“Itu harus berubah, jangan hanya terus besar di bidang ekonomi besar atau konglomerasi,” katanya.
Penguatan pendanaan ini diharapkan Muhammadiyah bisa berdampak pada kelompok masyarakat kelas bawah, khususnya keluarga-keluarga muda dan kecil. Dana yang diberikan juga harus disambut baik dengan program yang mampu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
Tapi di sisi lain ketika sudah ada penguatan pendanaan, kebiasaan kontraproduktif dalam sebuah keluarga yang arahnya pada pemborosan seperti merokok juga harus dihentikan. Jangan sampai dana yang didapatkan habis untuk kebiasaan buruk itu.
Sejalan dengan yang diharapkan PP Muhammadiyah, Direktur BTPN Syariah Dwiyono B Winantio menyampaikan, pihaknya memiliki semangat yang sama untuk menguatkan pendanaan bagi pelaku UMKM di Indonesia.
Dia menjelaskan, untuk menjalankan program dan kegiatan yang dicanangkan itu, BTPN Syariah menggandeng tangan institusi perguruan tinggi yaitu dengan melibatkan mahasiswa untuk melakukan pendampingan UMKM.
“Kami juga membuka kesempatan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi, termasuk kampus Muhammadiyah supaya mahasiswanya terlibat pendampingan program kita,” katanya.
BTPN Syariah juga membuka peluang karir bagi mahasiswa yang mencari kerja dan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan untuk bersama-sama membangun ekosistem UMKM Indonesia lebih kuat lagi. (mhm/isl)