MEDAN-Perkembangan investor pasar modal telah mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan teknologi dan akses yang lebih mudah ke informasi keuangan.
Hingga September 2023, tercatat sebanyak 538.635 rekening investor di Sumatera utara dengan pertumbuhan 20,30 persen yoy.
“Dari segi instrumen investasi, reksadana merupakan instrumen investasi dengan jumlah investor terbanyak, yaitu 505.995 dengan pertumbuhan sebesar 21,74 persen yoy,” sebut Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Bambang Mukti Riyadi melalui Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Wan Nuzul Fachri, Selasa (5/12/2023).
Menurutnya, pencapaian kinerja sektor jasa keuangan tersebut menjadi bukti komitmen OJK dalam memastikan bahwa sektor jasa keuangan dapat beroperasi secara aman dan memberikan keuntungan maksimal bagi masyarakat.
Kredit Perbankan
Hingga September 2023, kredit perbankan yang disalurkan di Sumatera Utara menunjukkan pertumbuhan yang terbatas sebesar -0,89 persen secara year on year (yoy).
“Pertumbuhan itu mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,05 persen month to month (mtm),” katanya.
Disebutkannya, risiko kredit masih terjaga dalam level yang aman dengan rasio NPL sebesar 2,03 persen, mengalami perbaikan dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 2,04 persen.
Selanjutnya, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) selama tahun 2023 terpantau bertumbuh sebesar 1,31 persen yoy.
Dari sektor pembiayaan non bank, kata Wan Nuzul, nilai piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan melanjutkan pertumbuhan yang tinggi pada September 2023 sebesar 22,98 persen yoy.
Pertumbuhan tersebut juga didukung dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang masih terjaga sebesar 2,08 persen.
Kinerja fintech peer to peer (P2P) lending juga terus menunjukkan pertumbuhan outstanding pada September 2023 sebesar 28,39 persen yoy.
Sementara itu, tingkat risiko pembiayaan secara keseluruhan (TWP90) berada dalam level yang aman sebesar 2,03 persen, dibawah NPL perbankan dan NPF perusahaan pembiayaan. ( swisma)