MEDAN– Berdasarkan data adan Pusat Statistik Sumatera Utara tercatat pada Agustus 2024 terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,86 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,72.
”Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematangsiantar sebesar 2,54 persen dengan IHK sebesar 106,73,” kata Kepala BPS Sumut, Asim Saputra, Senin (2/9/2024).
Sedangan terendah terjadi di Kabupaten Karo sebesar 0,39 persen dengan IHK sebesar 105,75.
Asim Saputra menyebutkan, terdapa 5 komoditas penyumbang inflasi Y-on Y pada Agustus 2024, yakni beras 0, 46 persen, perhiasan emas 0,28 persen, Sigaret Kretek Mesin (SKM) 0,23 persen,gula pasir 13 persen dan minyak goreng 0,11 persen.
Sementara penyumbang deplasi Y-on Y juga terdapat 5 komoditas, yakni tomat 0,27 persen, udang 0,19 persen, daging ayam ras 0,7 persen,ikan tongkol 0,6 persen dan bawang merah 0,5 persen.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,92 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,50 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,61 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,44 persen
“Kelompok transportasi sebesar 0,62 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,45 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,94 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,17 persen,” ujarnya.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,59 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen.
Tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,14 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 0,67 persen.
“Jadi berdasarkan ringkasan kita di Sumatera Utara pada Agustus 2024 terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,14%, dan inflasi y-on-y sebesar 1,86%,” ungkapnya.
Penyumbang utama deflasi di Agustus 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil deflasi 0,22%.
Komoditas penyumbang utama deflasi antara lain bawang merah, cabai merah, daging ayam ras, jeruk, dan kentang.
Penyumbang utama inflasi pada Agustus 2024 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,03%.
Komoditas penyumbang utama inflasi adalah beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), gula pasir, minyak goreng, dan cabai rawit. (swisma)