MEDAN -Langkawi Development Authority (LADA) dengan bangga mempersembahkan sebuah program Business to Business (B2B), kolaborasi bersama Tourism Malaysia Medan dan Tourism Malaysia Jakarta.
Tourism Manager LADA Dr Azmil Munif Mohd. Bukhari mengatakan hal itu pada acara Business to Business (B2B) Indonesia – Langkawi Roadshow di hotel Santika Premiere Dyandra Medan Selasa (5/12).
Hadir pada kegiatan ini Konsul Jenderal Malaysia di Medan Aiyub Omar, Konsul Muda Pelancongan/ Deputy Director Tourism Malaysia Medan Yusnita Yusof, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Zumri Sulthony dan Senior Executive Corporate Meeting & Incentive/ Experiental & Event Division (MyCEB) Cik Nurul Nadiah Basirun. Mewakili AirAsia Indonesia Septian Panca Putra.
Azmil mengatakan pada September lalu, LADA bekerja sama dengan Tourism Malaysia Medan menjadi tuan rumah bagi 40 agen perjalanan dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumatera Utara (Sumut).
“Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya Tourism Malaysia dan LADA untuk memprosmosikan Langkawi ke pasar Indonesia,” tegas Azmil.
Kemudian pada 4-10 Desember ini, LADA mendatangkan 40 pemangku kepentingan lokal Langkawi ke Medan dan Jakarta.
Inisiatif ini didukung Tourism Malaysia Medan, Tourism Malaysia Jakarta, Malaysia Convention & Exhibition Bureau (MyCEB), dan group yang terdiri dari agen perjalanan, hotel, dan produk wisata dari Langkawi.
Sesi bisnis berlangsung selama dua hari dengan pertukaran informasi dan ide-ide menarik bagi praktik atau kemajuan industri pelancongan kedua wilayah.
ASITA Sumut memiliki keanggotaan 6.500 perusahaan biro perjalanan dari Indonesia, menjadikan inisiatif ini sebagai pendekatan yang ideal untuk mempromosikan Langkawi ke industri pelancongan di Medan.
Perjalanan sosialisasi ini memberikan serangkaian pengalaman menarik bagi biro perjalanan untuk menciptakan paket wisata Langkawi dan Sumatera Utara yang menarik.
Sesi B2B juga diadakan di Langkawi dan dihadiri 50 pihak industri pariwisata Langkawi.
Inisiatif menarik ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan LADA untuk memposisikan Langkawi sebagai tujuan utama wisatawan internasional khususnya dari Medan dan Jakarta.
Selain itu meningkatkan pariwisata dan perekonomian Langkawi, LADA juga bekerja sama dengan AirAsia untuk memfasilitasi program ini dengan menawarkan kode promo khusus kepada pemangku kepentingan (pelaku industri pariwisata) Langkawi.
Ke depannya, AirAsia tertarik untuk mulai menawarkan penerbangan langsung dari Indonesia ke Langkawi pada kuartal pertama di 2024.
Azmil Munif bin Mohd Bukhari mengungkapkan antusiasmenya dan mengatakan pihaknya kerja sama dengan Tourism Malaysia, sejumlah mitra di Medan dan Jakarta untuk mengadakan B2B.
Azmil Munif bin Mohd Bukhari saat memberikan keterangan kepada media pada acara B2B
“Langkawi bukan sekadar destinasi tapi juga satu pengalaman. Karena itu kami mengajak pelancong Indonesia mengalami semua yang ditawarkan oleh pulau yang indah ini,” ungkap Azmil.
Ia menambahkan Langkawi merupakan gugusan 99 pulau yang alamnya sangat indah. Sehingga pada 2007 UNESCO menetapkannya sebagai Global Geopark.
Menuju Langkawi banyak transportasi laut dengan kapal Ferry, RoRo, angkutan udara dan juga Cruise.
Mengambil langkah signifikan untuk mendorong sector Meeting, Incentives, Conference, and Exhibition (MICE), LADA kini juga menawarkan insentif yang dirancang khusus untuk kegiatan MICE.
Selain itu, LADA juga telah memperkenalkan insentif Charter Flight dan Schedule Inaugural Flight untuk tahun 2024, dengan reward sebesar10.000 dolar AS pada penerbangan langsung perdananya.
Upaya ini dilakukan bersamaan dengan kemitraan terbaru LADA dengan Tourism Malaysia dan Mlaaysia Convention & Exhibition Bureau (MyCEB) untuk meluncurkan tawaran insentif ‘MyTriple E’ yang telah ditunggu-tunggu di bawah kampanye Meet in Malaysia.
Melalui kemitraan ini, LADA, Tourism Malaysia, dan MyCEB bekerja sama memfasilitasi usaha ‘MyTriple E’.
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan dampak jangka panjang pada industri acara bisnis dengan menarik perusahaan dan asosiasi Indonesia untuk menjajaki berbagai peluang yang tersedia di Malaysia.
Hal ini mencakup fasilitas yang luar biasa, lingkungan bisnis yang berkembang, dan lanskap budaya yang mempesona, semuanya dalam negara yang dinamis dan beragam.
Semua inisiatif ini semakin menggarisbawahi komitmen LADA untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Langkawi, menumbuhkan lingkungan yang siap untuk usaha bisnis baru, memperkaya pengalaman perjalanan, dan kemitraan yang langgeng.
Untuk informasi lebih lanjut tentang LADA, silakan kunjungi https://www.lada.gov.my/en/ dan www.naturallylangkawi.my
Azmil menerangkan LADA didirikan pemerintah federal untuk merencanakan, mempromosikan dan melaksanakan pembangunan di pulau Langkawi.
Secara resmi didirikan pada 15 Maret 1990, berdasarkan Undang-undang Otoritas Pembangunan Langkawi tahun 1990 (UU 423) dan ditempatkan di bawah kewenangan Kementerian Keuangan.
Melalui segala upayanya, LADA berkomitmen untuk terus mendukung upaya mulia semua pihak dalam memulihkan kejayaan sektor pariwisata Langkawi demi kesejahteraan bersama pulau dan penghuninya.
“Tujuan organisasi ini adalah untuk memposisikan Langkawi sebagai tujuan wisata terkenal di dunia,^ pungkas Azmil. (swisma)