BINJAI – Sebuah gudang penyimpanan barang milik SR Ginting, yang berada di Jalan Sawo, Kecamatan Binjai Barat, dibobol maling. Akibat peristiwa itu, korban mengalami kerugian jutaan rupiah.
SR Ginting, kepada wartawan, Selasa (19/3) mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (17/3). Ketika yang mengontrak rumah melapor sama saya memberitahukan air di rumah sewa tersebut mati selama dua hari.
Mendapat kabar itu, SR Ginting menuju lokasi untuk memeriksa kondisi mesin air yang diduga rusak. “Sampai saya di sana, saya langsung membuka gudang tempat penyimpanan barang termasuk mesin air. Begitu saya masuk, barang-barang yang ada di dalam sudah tidak ada,” ungkapnya.
Masing-masing barang yang dibawa kabur maling, yakni alat pembuat riol, dua mesin air, baterai mobil, alat pembuat paving block, alat perlengkapan pesta seperti piring batu, sendok, kuali dan dandang.
“Malam itu juga, sekitar pukul 9 ke pukul 10 malam saya menghubungi petugas setempat. Saya minta tolong agar datang ke lokasi. Tidak berapa lama, petugas sampai dan menanyakan kepada saya terkait orang yang dicurigai. Lantas saya sampaikan, kalau saya curiga dengan orang yang mengontrak rumah. Karena air sudah mati dua hari baru dikabari,” ungkapnya.
Menunggu Bus
Selanjutnya, sambung SR Ginting, petugas menyarankan untuk membuat laporan esok hari atau Senin (18/3). “Saya sempat melihat rumah kontrakan, orang yang menyewa sudah tidak ada lagi. Kecurigaan saya makin kuat dan berharap malam itu dapat membuat laporan agar segera diproses. Tetapi polisi bersikeras membuat laporan esok hari,” tuturnya.
Esoknya, sebut SR Ginting, dia pergi ke Polsek Binjai Barat untuk membuat laporan dan menyampaikan bahwa rumah kontrakannya sudah kosong. “Pada Selasa (19/3), sekitar pukul 06:30, saya melihat orang yang saya curigai sedang menunggu bus. Kemudian saya menelpon petugas dan petugas hanya menjawab sedang melakukan interogasi,” bebernya.
“Saya tentunya kecewa, sejak awal keinginan saya tidak direspon dengan baik. Buat laporan malam itu juga disarankan besok. Ketika saya berikan informasi keberadaan orang yang dicurigai, polisi juga kurang respon dan akhirnya orang itu pergi entah kemana,” tambahnya dengan nada kesal.
Sementara itu, Kapolsek Binjai Barat melalui Kanit Reskrim Ipda Abd Sani, mengatakan, bahwa pihaknya tidak ada melarang korban untuk membuat laporan pada malam itu. “Kami hanya sarankan agar korban mendata apa-apa saja yang hilang. Jangan sampai malam laporan hilang A, besok ada lagi yang lain,” kata Sani.
Untuk orang yang dicurigai, sebut Sani, tidak dapat langsung diamankan sebelum adanya petunjuk mengarah kepadanya. “Laporan baru saja kita terima, tentunya kita periksa dulu saksi-saksi. Kalau langsung orang yang dicurigai dipanggil, kita sulit mendalaminya. Bisa-bisa dia lebih pandai beralibi,” tuturnya.
“Intinya kami tidak membiarkan kasus ini. Tetap kami tindak lanjuti dan kami sudah periksa dua saksi yang dibawa oleh korban. Tapi saksi belum kuat mengarah ke orang yang dicurigai,” tambah Sani melalui selulernya. (Ar Tjg)