MEDAN – Ribuan kader dan warga Al Jam’iyatul Washliyah Sumatera Utara memadati Lapangan Astaka Jalan William Iskandar, Percut Seituan, Jumat (1/12/2023), malam mengikuti kegiatan malam munajat, rangkaian Peringatan Akbar HUT ke-93 Al Jam’iyatul Washliyah.
Hadir Ketua Umum PB Al Jam’iyatul Washliyah KH Masyhuril Khamis, Ketua PW Al Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara, para ulama-ulama Al Washliyah, para Masyayikh, guru-guru, kemudian tokoh-tokoh daerah, Forkopimda.
Hadir juga Sekretaris H Alimnur Nasution, Bendahara Dedi Iskandar, Ketua Panitia HUT ke-93 Al Washliyah Ismael P Sinaga, Sekretaris H Darwin Marpaung, organ bagian, Lembaga serta Majelis PW Al Washliyah Sumut dan warga Al Washliyah se-Sumut.
Pada kesempatan itu, Ketua PW Al Washliyah Sumut H Dedi Iskandar Batubara memimpin pelaksanaan untuk menghimpun “hadiah” (donasi, red) melalui lelang kaligrafi peserta perlombaan yang akan diberikan untuk rakyat Palestina.
“Saya dikagetkan kemarin malam di telepon oleh sahabat saya dari Palestina , dia bilang teman-teman Palestina di sana tidak butuh donasi kita, mereka tidak butuh sumbangan kita, kalaupun kita mau memberikan sesuatu kepada mereka namanya adalah hadiah. Sebab, mereka bukan orang yang patut dikasihani. Oleh karenanya, malam hari ini kepada seluruh saudara-saudara kami di Palestina, kami berkumpul disini dan hadiah dari kami akan kami sampaikan kepada kalian saudara,” ujar Dedi Iskandar Batubara.
Lelang kaligrafi yang nantinya diserahkan ke rakyat Palestina itu mendapat antusias warga dan kader Al Washliyah, pimpinan perguruan tinggi Al Washliyah seperti UMN Al Washliyah, Univa Medan Badan Kenaziran Masjid, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan serta para undangan yang hadir.
Menurut informasi Ketua Lembaga Laz Washal, Banu Wira Baskara, pada malam munajat terhimpun donasi sebanyak Rp155.500.000. Sebelumnya, Laz Washal juga menghimpun donasi Palestina sebesar Rp173 juta.
Sebelumnya, Dewan Penasehat
Penasehat PW Al Washliyah, Syekh Abdul Latif Khan dalam tausiahnya menegaskan, agresi Israel ke Gaza bukan suatu pertempuran, melainkan pembantaian yang dilakukan manusia paling biadab dalam sejarah.
“Bayangkan, ketika kesepakatan gencatan senjata, tapi manusia paling biadab ini terus membantai (genosida). Lihatlah, anak-anak yang tidak berdosa yang meninggal. Anak-anak lahir tanpa orang tua, bahkan anak yang berusia 5 tahun harus menjadi orang tua bagi adik-adiknya yang masih bayi,” kecamnya.
Ketika menteri luar negeri Amerika datang, Israel penjahat perang ini berhenti sejenak menyerang, setelah itu lanjut membantai rakyat Palestina.
Abdul Latief Khan berteriak, kemana pemimpin-pemimpin negara Islam ketika Israel membombardir Palestina. “Pemimpin negara Islam dunia diam. Dimana mujahit, dimana orang Islam,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, Israel akan terus membunuh rakyat Palestina dengan sasaran utama adalah wanita dan anak-anak. “Mereka (Israel, red) tau bahwa anak-anak Islam Palestina merupakan generasi yang suatu saat akan bangkit melawan. Israel tahu bahwa Palestina setiap tahunnya melahirkan seribuan hafiz Al Qur’an,” sebutnya.
Meski demikian, kata Ustaz Latief Khan, rakyat Palestina tidak akan meninggalkan negaranya sampai kapan pun. Sebab, Palestina akan menjadi pusat peradaban dan kejayaan umat Islam pada akhir zaman yang dipimpin Imam Mahdi. “Rakyat Palestina tidak mau pergi, karena mereka tahu akan mati sahid,” ujarnya.
Oleh karenanya, di malam Munajat ini, ustaz Latief Khan mengajak tidak hanya bermunajat untuk Palestina, namun para Mujahidin Al Washliyah siap membela Palestina. Dan kita terus mendoakan agar kelak kita bisa masuk ke Masjidil Aqsa tanpa ada tentara Israel.
Malam munajat berlangsung dengan khidmat diawali dengan pembacaan Kafiat oleh Syekh Muhyiddin Nasution SPdI, pembacaan Tahlil Syekh Hasanuddin Parinduri MA, pembacaan Tahtim oleh Syekh Fahrul Al-Banjari Pembacaan dan doa oleh Syekh Alexander Zulkarnain SPdI.
Berikutnya zikir munajat oleh Syekh Dr H Muhammad Natsir Akram LC MA, Syekh Dr H Imam Yazid, MA, Syekh Dr HM Tohir Ritonga LC MA dan Syekh Dr H Ardiansyah MA.
Malam munajat HUT ke-93 Al Jam’iyatul Washliyah Sumatera Utara juga menghadirkan Qoriah Internasional pemenang MTQ Internasional di Qatar, Erin Zelia Nawawi. (Red)