MEDAN-Industri Pasar Modal terus memperlihatkan perkembangan yang relatif baik dan semakin stabil.
“Jumlah investor pasar modal di Sumatera Utara per Oktober 2023 tercatat sebesar 546.319 rekening, bertumbuh 19,21% secara yoy,” kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Utara, Bambang Mukti Riyadi diwakili Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2, Anton Purba, Jumat (8/12/2023).
Dijelaskan Anton pada media gathering Kantor OJK Sumatera Utara di Kabupaten Karo, jumlah investor terbanyak terdapat pada reksadana yang juga memiliki pertumbuhan tertinggi yaitu 20,34% yoy, diikuti dengan surat berharga negara dan saham.
Kegiatan perdagangan saham oleh investor di Sumatera Utara pada 2023 mulai mengalami peningkatan sejak pertengahan tahun, terlihat dari besarnya nilai transaksi saham pada Oktober 2023 yang mencapai Rp9,26 triliun.
Di sisi likuiditas transaksi dalam rentang waktu Januari 2023 hingga Oktober 2023, rata-rata transaksi bulanan mencapai Rp7,76 triliun, meskipun lebih rendah dibanding tahun 2022, namun sudah lebih tinggi dibanding pada periode pra pandemi covid-19.
Jumlah saham yang dimiliki investor perorangan di Sumatera Utara melanjutkan tren peningkatan sebesar 19,06% yoy.
Sementara pada investor berjenis institusi/perusahaan, terdapat beberapa perusahaan yang memilih untuk melepas kepemilikan sahamnya.
Pada umumnya, hal tersebut dilakukan untuk penambahan modal, diversifikasi portofolio, atau memberikan likuiditas pada pemegang saham.
Terkait dengan perkembangan emiten saham di Sumatera Utara, terjadi penambahan pada Kamis (7/12/2023), yakni perusahaan PT Maja Agung Latexindo Tbk yang berhasil melaksanakan penawaran umum perdana (IPO).
Perusahaan ini tidak hanya menjadi pencapaian signifikan bagi perusahaan tersebut, tetapi juga meningkatkan jumlah emiten saham di Sumut dari sebelumnya 10 menjadi 11.
“Ini menandai langkah positif dalam pengembangan pasar modal regional.,” ungkapnya.
Peningkatan jumlah emiten saham ini menciptakan lingkungan investasi yang lebih dinamis dan beragam, memberikan peluang bagi investor lokal dan nasional untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Selain itu, perusahaan IPO seperti PT Maja Agung Latexindo memiliki dampak positif yang luas, termasuk penciptaan lapangan pekerjaan baru, peningkatan pendapatan pajak, dan dorongan terhadap ekosistem bisnis lokal. ( swisma)