MEDAN– Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia melepas 1.242 lulusannya melalui prosesi wisuda Tahun Akademik 2022/2023 digelar dua hari, Rabu – Kamis (18-19/10/2023) di gedung Medan International Convention Center (MICC).
Rektor USM Indonesia Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes pada sambutannya berharap lulusan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai dasar atau core values USM Indonesia, yaitu spiritualisme, intelektualisme, profesionalisme, nasionalisme dan globalisme (strong).
“Core values USM Indonesia ini sebagai penciri yang membedakan dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya,” kata Dr Ivan Elisabeth Purba MKes.
Menurutnya, USM Indonesia bertumbuh dari sebuah semangat keluarga untuk mendirikan layanan pendidikan. Dengan visi menjadi universitas yang unggul, berkarakter dan berdaya saing global di 2038.
Pada sambutannya, Ivan memaparkan dari 1.242 lulusan yang diwisuda itu terdiri dari 19 persen wisudawan laki-laki dan 81 persen wisudawan perempuan, dengan rata-rata IPK lulusan 3,71.
Di hadapan para lulusan, Ivan menyatakan rasa bangganya karena pada kali ini wisudawan berasal dari Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.
Wisuda dihadiri Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr Parlindungan Purba SH MM, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara Prof Drs Saiful Anwar Matondang, Wakil Bupati Nias Selatan Dr Hilarius Duha SH MH, Kepala Bagian Kesra Sekda Nias Selatan Robby Elly Duha, Sekertaris Dinas Pendidikan Nias Selatan Elisama Lase SE MSi.
Hadir juga Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (ABPPTSI) Sumatera Utara Prof Dr H Bahdin Nur Tanjung MM dan undangan lainnya.
Rektor menyampaikan, pada hari pertama Rabu (18/10/2023), sebanyak 631 lulusan yang diwisuda
berasal dari Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, serta Fakultas Pendidikan Vokasi.
Sedangkan pada hari kedua, 611 lulusan dari Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Sain-Teknologi dan Informasi, Fakultas Ilmu Pendidikan.
Rektor berharap para wisudawan dapat berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara.
“Lulusan USM Indonesia diharapkan mampu memiliki keunggulan serta siap berkarya memberikan pelayanan terbaik di masyarakat,” ujar rektor.
Rektor menuturkan, USM Indonesia dimulai dari SPK pada 1982 yang digagas dan diawali oleh Ibunda Bidan S. Sitanggang bersama Ayahanda Drs W Purba.
Seiring dengan perkembangan kemudian lahirlah akademi-akademi kesehatan pada 1992, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan pada 2000, sampai pada 2013 dipercayakan pemerintah untuk menyelenggarakan universitas.
Dijelaskannya, USM Indonesia sebagai institusi telah terakreditasi baik sekali (B) dan saat ini menyelenggarakan 24 program studi yang semuanya terakreditasi baik oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi maupun Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi.
Pada kesempatan itu, rektor menyampaikan beberapa informasi tentang penyelenggaran pendidikan tinggi di USM Indonesia.
Di bidang pendidikan, pada
2023, USM Indonesia dipercaya Kemdikbud Ristek menyelenggarakan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
Saat ini, kata Ivan, sebanyak 101 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia menempuh pembelajaran di USM Indonesia selama satu semester
Pada waktu yang sama, kata rektor, sebanyak 134 mahasiswa USM Indonesia juga mengikuti program serupa selama satu semester belajar di luar kampus.
Mereka ditempatkan di Universitas Airlanga Surabaya, Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Islam Bandung, Universitas Esa Unggul Jakarta, Universitas Atmajaya Jakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Kemudian, sebanyak 63 mahasiswa telah mengikuti program Kampus Mengajar Kemdikbud Ristek batch 6 tahun 2023.
Kemudian sebanyak 189 mahasiswa USM Indonesia juga telah dan sedang mengikuti program magang kerja dan studi independen bersertifikat di perusahaan BUMN maupun perusahaan multi nasional.
Hal itu sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemdikbud Ristek untuk memberikan pengalaman nyata dunia kerja kepada mahasiswa.
Selanjutnya, sejak 2017 USM Indonesia dipercaya pemerintah untuk menyelenggarakan program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) terutama SDM kesehatan.
Di bidang sumber daya manusia, sebut rektor,
sejak 2021 USM Indonesia memeroleh pendampingan dari Kemdikbud Ristek dalam program Detasering yaitu penguatan SDM pada bidang pembelajaran, penelitian, PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dan publikasi.
Program Detasering merupakan salah satu upaya pembinaan yang dilakukan Direktorat Sumber Daya sejak tahun 2000 dengan menempatkan dosen senior dari PTN unggul di perguruan tinggi lain.
“USM Indonesia juga tetap konsisten meningkatkan kualitas SDM melalui kerja sama dengan Kemdikbud Ristek pada berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Sumatera Utara,” kata rektor.
Di bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat, USM Indonesia
memeroleh hibah fundamental dari Kemdikbud Ristek terkait penanganan dan pencegahan stunting.
Kampus ini juga memeroleh hibah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk deteksi dan pencegahan kecacingan pada anak sekolah dasar di Kabupaten Samosir.
“Rasa syukur kita panjatkan, USM Indonesia beserta sivitas akademika masih mampu mengukir prestasi, meraih peluang dan kesempatan untuk tetap berjalan sesuai rencana strategis dan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Menurutnya, semua perkembangan dan cita-cita ini tak lepas dari dukungan para orang tua, masyarakat, kerja keras para mahasiswa, dosen dan alumni.
Kepada para wisudawan, rektor berpesan agar menjadi pribadi yang adaptif, inovatif, dan kreatif.
“Tetaplah bersyukur, menghormati orang tua, jujur, berdisiplin, cinta almamater, bangsa, dan negara kita,” pintanya.
Rektor juga mengucapkan terimakasih atas kepatuhan, ketekunan dan sikap rasa memiliki yang tinggi selama ini, sehingga atmosfir akademik yang dinamis dan bertanggung jawab di kampus tetap terjaga.
Menurutnya, kampus tetap berada dalam keadaan kondusif, bersih, segar, dan nyaman tanpa asap rokok apalagi narkoba. Proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara baik yang akhirnya akan menghasilkan lulusan yang cerdas berkarakter. (swisma