MEDAN-Pemerintah jadikan Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU salah satu titik pengamatan hilal dari 3 titik pemantauan di Sumatera Utara yaitu satu di Barus dan dua di Medan.
“Untuk pemantauan itu terdapat beberapa teleskop dan peralatan canggih astronomi yang dipersiapkan,” kata Kepala OIF Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, Senin (11/3/2024).
Dalam.paparannya,. Arwin menjelaskan, ketinggian hilal 00 derajat 16′ dan elongasi 01 derajat 52′. Hal tersebut juga sudah dilakukan pembuktian melalui teleskop.
Menurutnya berdasarkan perhitungan Muhammadiyah karena hilal sudah masuk 0 koma sekian derajat, maka Minggu malam 10 Maret 2024 terhitung memasuki 1 Ramadan 1445 H.
“Kalau berdasarkan perhitungan Muhammadiyah sudah masuk ramadan dan Minggu malam sudah mulai tarawih,” ujarnya.
Pada pemantauan hilal, OIF UMSU dengan berbagai fasilitas teleskop canggih yang dimiliki menjadi titik pengamatan rukyatul (pemantauan hilal ) oleh Pemkot Medan .
Pemantauan hilal yang dilakukan Pemkot Medan dimulai dengan sesi dikusi di aula kampus pascasarjana Jalan Denai, Medan, Minggu (10/3/2024).
Pemantauan dihadiri Walikota Medan diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Medan, M Sofyan, MAP Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP.
Hadir juga Ketua MUI Medan, Dr. H. Hasan Matsum, MAg, Kepala Kantor Kemenag Kota Medan, Dr. H. Impun Siregar, MA, BMKG Deli Serdang, Ketua PDM Kota
Medan, Maulana Siregar, MA serta pimpinan Ormas Islam lain se Kota Medan.
Sementara itu M. Sofyan menyampaikan bahwasanya benar hilal belum terlihat saat ini. Namun ada beberapa titik yang dilakukan penggabungan dan akan menjadi rujukan untuk menentukan awal ramadan.
“Perbedaan itu hal biasa berdasarkan dasar-dasar keilmuan yang dimiliki.
Rukyatul hilal ini pintu bagi umat islam dalam menentukan awal ramadan. Membuktikan bahwa umat islam serius melaksana hisab rukyat,” kata Sofyan.
Rektor UMSU mengatakan pengamatan hilal oleh Pemko Medan di OIF UMSU merupakan agenda tahunan.
Menurut Agussani, memfasilitasi pemantuan hilal menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat.
Ke depannya dia berharap, UMSU yang juga memiliki program studi Ilmu Falak dapat meningkatkan peralatan-pelatan dan SDM Ilmu Falak yang lebih baik lagi.
“Tentunya, momentum seperti ini dilaksanakan setiap tahun sejak 2017. Langkah kita merangkul setiap stakeholder,” kata Agussani
Dia berharap, fasilitas yang ada di OIF dapat berkembang lebih baik lagi sehingga dapat menjadi wadah pengabdian kepada masyarakat dari UMSU
Pelakaanaan pemantauan hilal di lantai tujuh gedung pascasarjana juga didukung Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). ( swisma)