Medan, – Peristiwa penyerangan kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) pada Jumat (10/11/2023), diduga dipicu permasalahan lapak dagangan antara mahasiswa UINSU dengan seorang Cleaning Service atau petugas kebersihan.
Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu Japri Simamora mengatakan, selama ini petugas kebersihan berdagang air mineral di lingkungan kampus.
Namun, tiba-tiba dilarang mahasiswa yang belum disebut identitasnya karena ia mau mengambil alih dagang air mineral, sampai akhirnya terjadi perselisihan.
Tak terima usahanya diganggu, petugas kebersihan diduga mengadu dengan mantan sekuriti di UINSU. Sehingga mantan sekuriti ini datang bersama rekan-rekannya yang kemungkinan mahasiswa dari luar.
Hal inilah kemudian diduga menjadi pemicu penyerangan ke UINSU beberapa waktu lalu.
“Ternyata Cleaning Service ini punya kawan mantan sekuriti, dan mantan sekuriti punya kawan tongkrongan mahasiswa lain. Terakhir datang bersama kawan-kawannya, karena eks sekuriti ini dipukul sama mahasiwa UINSU ini,” sebut Japri, Senin (13/11/2023).
Dari hasil penyelidikan Polisi, tak ada cekcok mahasiswa UINSU dengan mahasiwa lainnya. Sehingga kuat dugaan kerusuhan imbas perebutan lapak dagangan air mineral di Universitas antara mahasiswa dan petugas kebersihan.
Saat ini, Polisi masih menyelidiki permasalahan ini karena ada beberapa laporan polisi.
Polsek Percut juga masih menyelidiki dugaan keterlibatan mahasiswa HKBP Nomensen yang ikut menyerang ke UINSU di Jalan Willem Iskandar, Medan.
“Sudah kita bicarakan dengan para rektor. Laporan resmi sudah ada dan nanti kita panggil semua karena ada beberapa laporan,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan diduga antar mahasiswa di kampus II Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) pecah pada Jumat (10/11/2023) sore di Jalan Willem Iskandar.
Akibatnya, dua mahasiswa UINSU dikabarkan luka-luka dan sejumlah fasilitas rusak.
(wtr/wd)