MEDAN – Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Sumatera Utara menggelar Seminar Nasional yang bertemakan “Menangkal Hoax dan Radikalisme Menuju Pemilu 2024”, di Aula Kampus I UIN Sumatera Utara, Jum’at (06/10/2023).
Seminar Nasional ini dihadiri oleh beberapa Narasumber yaitu, anggota Kompolnas RI H Mohammad Dawam SHI MH, Wakapolda Sumut Brigjend Pol Jawari ( Keynote Speaker), Wakil Rektor III UINSU Prof Katimin, Komisioner Komisi Informasi Publik Sumut M Syafii Sitorus SH, Komisioner KPU Sumut El Suhaimi, Komisioner Bawaslu Sumut Payung Harahap, BPET MUI Pusat KH Ahmad Hambali dan tokoh muda Al Washliyah Medan Hasanul Jihadi.
Dalam sambutannya, Muhammad Tarmizi selaku Ketua PKC PMII Sumut mengatakan, hoax dan radikalisme adalah musuh bersama. Sebagai warga negara, wajib hukumnya untuk menolak segala bentuk perpecahan dan menolak ideologi yang bertolak belakang dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945.
“Mulai PMII lahir pada tanggal 17 April 1960 di Surabaya dan sampai saat sekarang ini, PMII terus mengawal ideologi bangsa ini dengan terus berkomitmen memperjuangkan cita cita kemerdekaan Indonesia sesuai dengan tujuan PMII,” tuturnya.
Tarmizi juga menyampaikan bahwa perlu adanya penanganan yang real dilakukan oleh pemerintah untuk menangkal berita hoax dan radikalisme yang semakin meningkat jika menjelang Pemilu.
“Sebentar lagi kita akan melakukan Pemilihan Umum Capres-Cawapres dan Pemilihan Legislatif pada Februari 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah Serentak November 2024. Dan sebagai organisasi mahasiswa yang terus menjunjung tinggi nilai kebangsaan dan Keislaman, PMII siap menjadi garda terdepan dalam melawan hoax dan radikalisme dan siap menjadi mitra pemerintah dalam hal penanganan tersebut,” pungkas Tarmizi.
Menurut Tarmizi, masyarakat harus terus dicerahkan untuk meningkatkan kesadaran bagaimana mencerna informasi yang didapat dari berbagai macam sosmed. “Apalagi dengan ‘meledaknya’ sosmed, kita seringkali membaca situs-situs bukan pada saat berkunjung ke situs tersebut. Tapi saat membaca link yang dikirim melalui grup sosmed. Ironisnya, banyak orang yang menyebarkan link tersebut tanpa proses pemilteran yang cukup,” ujarnya.
Pada Pemilu Februari 2024 nanti pemilih dari kalangan milenial dan generasi Z mendominasi DPT yaitu sekitar 56 persen dari Jumlah DPT yang ditetapkan KPU RI.
Hal ini tentunya Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan Lembaga Kepolisian serta lembaga yang bersangkutan harus kerja ekstra dalam menyampaikan apa apa saja yang dilarang dalam Pemilihan Umum sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Terakhir, Tarmizi yang juga kader muda Nahdlatul Ulama menyampaikan dan mengajak seluruh kader kader PMII, mahasiswa dan pemuda se-Sumatera Utara untuk Berjihad Melawan Hoax, ujaran kebencian dan Paham Radikalisme demi kesuksesan Pemilu 2024 dan untuk Indonesia Maju. (Red)