MEDAN – Komunitas Warga Peduli Sekitar (WA PESEK) dan Ibu-Ibu Pengajian menggelar Zikir dan Tausiyah Bersama Untuk Partisipasi dan Penggalangan Dana Palestina di Jalan Eka Sama, Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Minggu (3/12/2023). Tausiyah diisi oleh Ustadz Azwardin Nasution.
Zikir dan doa bersama yang digelar sebagai wujud dukungan moral dan kepedulian kepada rakyat Palestina khususnya kepada anak-anak yang menjadi korban sehingga sangat melukai hati dan perasaan umat.
“Dari kegiatan ini kita menunjukkan rasa kepedulian kita terhadap orang-orang yang ada di Palestina sana, terkhusus kepada anak-anak yang menjadi korban, yang sangat melukai hati dan perasaan kita,” ujar Ketua WA PESEK, M Adlin Ginting, SH.MH didampingi pengurus lainnya.
Adlin mengucap syukur, dari hasil penggalangan dana berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 3,7 Juta yang akan langsung disalurkan ke rekening Kedubes Palestina di Jakarta.
“Alhamdulillah kegiatan kita hari ini adalah kegiatan Tausiyah, Zikir, Doa Bersama dan penggalangan dana untuk Palestina. Alhamdulillah terkumpul dana Rp 3,7 Juta. Walaupun tidak berbuat banyak tapi dengan doa dan bantuan sedikit, mudah-mudahan itu dapat menjadi berkah bagi mereka untuk dapat melaksanakan kehidupan mereka,” harapnya mengakhiri.
Turut hadir perwakilan Kecamatan Medan Johor dan jajaran, Tokoh Masyarakat, Haji Aslah, Ibu-Ibu pengajian Nur Aini, Ibu-Ibu Pengajian Mistahul Jannah, warga sekitar dan Sekertaris WA PESEK, Sandi Ardiansyah, Bendahara WA PESEK Yusma Pasaribu, Dewas WA PESEK Bapak Drs H. Dahman Sitorus dan Imran Barus
Suatu Saat Allah Akan Menanyaku, Apakah Tanda Persaudaraan Kita Sebagai Sesama Umat Islam
MEDAN – Ustadz Azwardin Nasution yang menjadi penceramah mengapresiasi kegiatan Zikir dan doa bersama sekaligus penggalangan dana yang dilakukan oleh Komunitas WA PESEK.
Ia menggambarkan sebagaimana kisah Nabi Ibrahim saat akan dibakar Raja Namrut, seekor pipit membawa satu tetes air untuk memadamkan api. Namun hal itulah nantinya akan menjadi pertanggungjawaban umat muslim terhadap sesamanya.
“Sebagaimana saat Nabi Ibrahim dibakar oleh Raja Namrud, apalah daya seekor burung pipit membawa satu tetes air diatas Nabi Ibrahim, jauh dibawah sana. Jangankan sampai, airnya baru melayang di udara telah kering menjadi uap air itu, burung pipit berkata, bukan aku memadamkan api, tapi suatu saat Allah akan menanyaku ketika ibrahim kekasihku dibakar apa yang kau lakukan,” kisah Ustadz Azwardin Nasution.
Nah inilah yang dibuat WA PESEK ketika suatu hari kita nanti masuk ke liang lahat masing-masing, Allah akan mempertanyakan, apakah tanda persaudaraan kita sebagai sesama umat Islam?
“Suatu hari kita nanti masuk ke liang lahat masing-masing, Allah akan mempertanyakan, apakah tanda persaudaraan kita sebagai sesama umat Islam dan sesama manusia Hablum minannas dengan mereka yang ada di Palestina. Inilah sedikit yang dibuat WA PESEK,” ucapnya.
Lalu Ustadz Azwardin menambahkan, mengapa kita ke Palestina karena ini merujuk kepada Presiden pertama RI yang kala itu menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika, konfrensi yang dibuat menjadi motivasi kemerdekaan di Asia Afrika saat itu. Menjadi motivasi yang luar biasa.
“Saat ini kita mendukung mereka afar bisa menjadi motivasi dunia, untuk saling memperhatikan dan toleransi sesama manusia, tidak secara Islam, disana ada Umat Yahudi, Umat Nasrani dan banyak umat yang ada di Palestina yang sama-sama kita perhatikan dan kita dorong mereka, mudah-mudahan menjadi motivasi bagi saudara-saudara kita, negara-negara di dunia ini untuk menjadi motivasi pertama di Indonesia,” harapnya mengakhiri. (Red)