MedanKlik, Medan | Lembaga Pemerhati Olahraga Nasional (PON) mengecam ulah panitia pelaksana turnamen Edy Rahmayadi Cup 2023 yang terkesan menyudutkan para awak media saat melakukan peliputan pada pembukaan turnamen sepakbola tersebut di Stadion Teladan.
“Kami secara kelembagaan menilai apa yang dilakukan salah satu panitia itu amat mencederai martabat para wartawan daerah ini, khususnya yang melakukan peliputan pembukaan turnamen Edy rahmayadi Cup 2023,” kata Ketua Lembaga PON Ariadi di Medan, Jumat (11/8/2023).
Seperti yang ramai diberitakan sebelumnya, pada acara pembukaan turnamen yang berlangsung, Kamis (10/8/2023) sore, salah satu panitia pelaksana terkesan menyudutkan para awak media yang melakukan peliputan.
Bahkan, melalui pengeras suara dan didengar ribuan penonton yang hadir, oknum panitia yang belum diketahui identitasnya itu menyebutkan jika wartawan menghambat akses masuk dan berdiri di depan pintu tribun Barat.
“Ini kenapa wartawan berdiri di sini (depan pintu tribun Barat). Menghambat orang masuk. Tolong hargai panitia yang udah kerja capek. Kita gak mau ada kekisruhan di sini,” ujarnya lantang berulang kali..
Menurut Ariadi, apa yang dilakukan oknum panitia itu amat melukai hati insan pers yang ketika itu sedang meliput kegiatan turnamen tersebut. Apalagi diucapkan berulang kali lewat pengeras suara.
Seolah-olah, kata dia, para wartawan yang saat itu meliput bisa menjadi biang kekisruhan. Padahal, kehadiran pers justru untuk menyukseskan turnamen yang digelar Gubsu Edy Rahmayadi untuk menggelorakan kegiatan olahraga di Sumut yang tahun depan dipercaya menjadi tuan rumah PON XXI.
Ariadi didampingi pengurusnya lainnya menilai, apa yang dilakukan panitia pada pembukaan turnamen itu amat berbanding terbalik dengan upaya yang dilakukan Gubsu Edy Rahmayadi dalam memajukan dan membangkitkan kembali kejayaan Sumut di bidang keolahragaan dengan menggandeng para insan pers lewat pemberitaaan.
Apalagi saat ini Gubsu Edy di ujung jabatannya tengah berupaya keras bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk bergandengan tangan dengan pers, melakukan berbagai persiapan demi menyukseskan even bergengsi PON, yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali itu.
“Kami selaku pemerhati olahraga sangat merasakan keberadaan pers dalam memajukan dunia olahraga. Makanya sangat terkejut adanya pernyataan oknum panitia tersebut. Meski ketua panitia Rahudman Harahap sudah meminta maaf saat dikonfirmasi, namun harus ada tindakan terukur karena sudah menyakiti hati wartawan. Bila perlu boikot saja pemberitaannya, biar Gubernur tahu ada yang tidak beres di kepanitiaan,” kata Ketua Lembaga PON itu. (MK/isvan)