, Jakarta – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menilai, pilpres 2024 dapat berjalan dalam satu putaran bukan hal mudah.
Keraguan JK itu beda sikap dengan tim kampanye pasangan calon (paslon) lainnya.
“Saya kira semua calon ingin satu putaran, asal dia menang. Saya kira tidak mudah pada dewasa ini. Ya kita lihat saja,” kata JK setelah melayat ke rumah duka Rizal Ramli di Jakarta, Rabu (3/1/2023).
“Iya (pilpres akan dua putaran),” ujar JK lagi.
Hal senada diutarakan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, mengatakan pihaknya akan mempersiapkan strategi untuk pilpres putaran kedua.
Hal ini menindaklanjuti hasil survei internal yang dilakukan pihaknya. Hasilnya, pasangan Ganjar-Mahfud memiliki perbedaan tipis dengan Prabowo-Gibran.
“Dilihat dari data secara objektif, apakah data media analytics kami maupun data survey, rebound-nya terjadi. Dan memang kalau pakai data objektif hari ini, tampaknya kami harus mulai mempersiapkan strategi untuk putaran dua,” kata Andi dalam konferensi pers di media center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara IX, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
Andi mengatakan TPN pada awalnya optimistis untuk memenangi pilpres satu putaran. Namun, melihat survei internal, untuk mencapai target itu, dibutuhkan sesuatu yang di luar kendali pihaknya.
“Yang tadinya kami optimis bisa menang satu putaran, tapi membutuhkan sesuatu yang luar biasa, terutama tadi kasus skandal, blunder, terutama dari pasangan lain, itu terjadi di antara debat tiga, empat, lima,” ujar Andi.
“Kalau tidak terjadi sesuatu yang signifikan, maka peluang putaran dua tampaknya akan terjadi antara pasangan 02 dan 03,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia merilis hasil survei internal setelah debat cawapres berlangsung. Andi menyebut, berdasarkan survei, Prabowo-Gibran berada di posisi teratas, diikuti oleh Ganjar-Mahfud, serta pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN.
Pengambilan kesimpulan, katanya, menggunakan tiga gabungan metode, yakni survei konvensional, forum group discussion (FGD) 31 kota, dan predictive media analysis. Adapun metode konvensional mirip seperti yang digunakan oleh lembaga survei di mana sampel dan margin of error berada di angka normal.
Untuk metode FGD pihaknya menjangkau 3.000-4.000 peserta di 31 kota. Analisis media juga dilakukan pihaknya secara real-time.
“Media analytic bisa dilakukan real-time, misal untuk amati traffic dan sentimen selama debat berlangsung, ditarik jutaan titik data di seluruh platform media. Di TPN, ada laporan traffic 24 jam, 7 hari, dan traffic dari 28 Nov (awal kampanye) hingga hari ini,” ujar Andi.
Hasilnya, Prabowo-Gibran berada di posisi teratas dengan perolehan 41,1 persen. Posisi kedua diikuti Ganjar dan Mahfud sebesar 37 persen dan Anies-Muhaimin senilai 21,7 persen.
“Jadi terjadi peningkatan dari posisinya Mas Ganjar sekitar 2 persen gabungan triangulasi metode itu. Tujuh hari yang lalu Mas Ganjar posisinya di 35, lalu dalam 24 jam terakhir ada di 37. Prabowo di tujuh hari yang lalu ada di 42,6, lalu hari ini ada di 41,1. Mas Anies tujuh hari yang lalu ada di 22, lalu stabil di 21,7 persen,” kata Andi.
Berikut hasil survei internal TPN usai debat pilpres kedua:
– Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumimg Raka: 41,1%
– Ganjar Pranowo dan Mahfud Md: 37%
– Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar: 21,7%
Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran punya sikap yang beda. Jubir TKN Prabowo-Gibran, Bobby Adhityo Rizaldi, mengatakan pihaknya menjadikan hasil survei TPN Ganjar-Mahfud sebagai motivasi untuk bekerja lebih keras.
“Ya kita tentu hormati hasil survei dari para profesional, yang tentu akan menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras,” kata Bobby kepada wartawan, Kamis (28/12/2023).
Bobby mengatakan pihaknya tak terlena terhadap hasil survei itu. Menurutnya, data tersebut menjadi bahan masukan agar TKN bekerja lebih optimal memenangkan Prabowo-Gibran.
“Walaupun Pak Prabowo dalam survei internal tim Ganjar unggul, tentu bisa menjadi bahan masukan agar bisa lebih optimal melakukan giat elektoral di seluruh daerah,” ujarnya.
Bobby pun menyoroti angka elektabilitas Prabowo-Gibran yang mulai mendekati syarat minimal pilpres satu putaran, yakni melebihi 50 persen. Dia berharap pilpres dapat berlangsung lebih cepat tanpa putaran kedua.
“Angka ini sedikit lagi bisa mencapai 50 persen lebih, kita harap agar proses pilpres lebih cepat selesai,” kata Ketua DPP Golkar ini.