SERGAI – Debit hujan yang terus mengguyur wilayah pegunungan di kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), khususnya di wilayah pegunungan yang berbatas dengan wilayah kabupaten Simalungun, berdampak dengan jebolnya tanggul di Desa Sibarau, Kecamatan Sipispis – Sergai sejak hari Rabu (9/10/2024) malam.
Air yang meluap dari Sungai Padang dari tanggul yang jebol, langsung menerobos wilayah desa Sibarau di kecamatan Sipispis. Air yang datang juga menghantam Desa Mariah Padang dan Desa Bandar Jambu di Kecamatan Tebing Tinggi, dan ujungnya di Desa Penggalian di Kecamatan Tebing Syahbandar. Ketiganya dari wilayah Kabupaten Sergai.
Liputan awak media ini, ketiga lokasi, juga berdampak dengan banjirnya kawasan pemukiman yang berada disisi Sungai Padang di Kota Tebing Tinggi, walaupun warganya tidak sempat mengungsi, Jum’at (11/10/2024) petang.
Kawasan yang terendam banjir, umumnya menerpa wilayah perkebunan milik PTPN III Kebun Gunung Pamela, dimana air menggenangi areal kebun sawit dan karet disekitar desa yang teren dan banjir. Sementara lahan milik masyarakat seperti tanaman Ubi Kayu (Singkong), Jagung dan Palawija diperkirakan mencapai puluhan hektar terendam air dan tentunya, warga mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Desa yang paling parah diterpa banjir, Desa Mariah Padang di Kecamatan Tebing Tinggi, ada Tiga Dusun yakni Dusun 1, Dusun 2 dan Dusun 3 yang dihuni 195 KK.
Sekretaris Desa Mariah Padang, Ucok bersama media ini dikawasan areal banjir turun langsung melihat situasi di lapangan.
“Jalan arah ke dalam Ini menuju ketiga dusun yang dikepung air, persis lewat jembatan Ini air di jalan sudah sepinggang orang dewasa (satu meter lebih), pastinya mobil roda 4 atau sepeda motor tidak bisa lewat. Otomatis warga di tiga dusun yang dihuni ratusan jiwa penduduk, termasuk rumah Kepala Desa Mariah Padang, Arnold Lumban Raja dikepung air. Walaupun rumah penduduk air masuk setinggi 15 – 30 CM, tapi masih bisa ditempati karena kalau ditinggal, dikhawatirkan akan hilang”, jelas Suparto (55) warga Dusun 1 yang rumahnya digenangi air.
Amatan awak media, warga terpaksa meninggalkan sepeda motornya dibawah pohon sawit (dijaga warga), dan berjalan kaki sembari mengangkat tinggi barang yang rentan kena air menuju arah ke Dusun 1-3, sekitar 800 meter dari lokasi banjir. (Belum mendapat bantuan perahu dari pihak terkait-red)).
Sekdes Mariah Padang, menjelaskan kalau Dusun 1 dihuni = 96 KK, Dusun 2 = 65 KK dan Dusun 3 = 39 KK.
“Desa Mariah Padang ada 5 dusun yang dihuni 435 KK atau sekitar hampir 2500 jiwa. Tanaman milik warga diperkirakan yang rusak areal Ubi Kayu ada 30 ha, tanaman Jagung lebih 10 ha dan lainnya belum terdata karena air masih tinggi di beberapa tempat. Selama banjir yang nyaris setiap tahun menerpa desa kami ini, baru kali inilah pihak managemen kebun memberikan bantuan, kalau sebelumnya Alhamdulillah “Nggak pernah”,” sebut Ucok yang diamini warga desa lainnya.
Camat Tebing Tinggi, Sukma Permana terus berkeliling di tiga desa wilayah nya yang terdampak banjir.
“Sementara ini pihak kecamatan Tebing Tinggi, terus berkoordinasi dengan pihak Desa, dan kami sudah memberikan bantuan Nasi bungkus kelokasi yang terdampak banjir. Kalau membuat dapur umum, jelas belum bisa sebab air masih menggenangi rumah warga hingga areal kebun sekitar wilayah pemukiman penduduk,” jelas Sukma melalui telepon.
Sementara kawasan Desa Penggalian di Kecamatan Tebing Syahbandar, menurut Camat TSB, Muhamad Al Huda yang dikonfirmasi Jum’at petang, mengatakan kalau diwilayahnya hanya 30 rumah warga yang terdampak banjir.
“Itu karena ada tanggul di wilayah perkebunan yang jebol, akibatnya air meluap kepemukiman warga. Barusan, kita sudah mengirimkan bantuan nasi bungkus kelokasi, dan bantuan lain dari BPBD atau Dinas Sosial Sergai sampai saat ini belum sampai,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalau) BPBD Sergai Fritz Euki Prapanca Damanik, ketika dikonfirmasi melalui selular, Jum’at (11/10/2024) siang mengatakan, kalau personel nya lagi mengambil bantuan ke BPBD Provsu.
“Mungkin sore nanti sudah bisa kami distribusikan kelokasi dampak banjir, tapi saat ini kami sudah mengirimkan bantuan perahu”, ucapnya tanpa merinci bantuan perahu itu kemana saja.
Sedangkan Dinas PUPR Sergai melalui Kabid Pengairan Heru, hari yang sama ketika dikonfirmasi membenarkan hal ini.
“Ada tanggul jebol dilokasi yang kemarin sepanjang 20 meter, saat ini personel dan alat berat sedang member jalannya,”jelas Heru.
Informasi yang diperoleh dari Sekdes Marian Padang, Ucok pada pagi Sabtu (12/10/2024) menjelaskan, air saat ini masih tetap bertahan ketinggiannya, dan jika dibagian hulu hujan pasti naik lagi. Soalnya, informasi yang kami peroleh kalau Tanggul yang jebol di Desa Sibaro belum selesai diperbaiki.
Kabid Pengaturan di Dinas PUPR Sergai, Heru yang terus memonitoring di lokasi mengatakan, kalau saat ini alat berat dari BWS Sumatera II sudah berada di lokasi tanggul jebol di Desa Sibarau.
“Alat belum bisa bekerja karena debit air masih tinggi,dan juga arus air sangat deras,” jelasnya, Sabtu (12/10/2024) petang. (red/star)